Berawal dari kekhawatiran akan traveling sendirian, saya akhirnya menemukan alasan untuk tetap solo traveling. Apa saja alasannya?
Traveling bersama teman ataupun keluarga mungkin akan memberikan pengalaman indah bersama, bahkan bisa saja mempererat hubungan. Traveling bersama-sama juga membuat kita melupakan asumsi-asumsi awal seperti, bagaimana jika nanti saya nyasar? Atau bagaimana jika saya kebingungan atau kemalingan? Dengan bersama-sama, kita bisa melupakan itu semua karena kita ada teman di tempat yang jauh sana.
Hal-hal itu juga lah yang membuat orang-orang malas untuk traveling sendirian. Kenapa harus solo traveling jika bisa bersama-sama? Apa untungnya solo traveling? Yang ada kita malah kesulitan berada di tempat orang yang tak kita kenal. Mulai dari kesulitan berbahasa, hingga budaya. Padahal, perjalanan saya 13 hari keliling Asia Tenggara, memberikan hal yang berbeda; bahwa solo traveling itu menyenangkan.
Kenapa bisa saya bisa bilang demikian? Berikut 7 alasan kenapa harus solo traveling
1. Lebih gampang menyelesaikan bucket list.
Di setiap perjalanan, umumnya pasti setiap orang memiliki bucket list, sesuatu yang harus dijalankan ketika di sana. Misalnya, melihat sumo di Jepang, melihat sunrise di Angkor Wat, hingga berkunjung ke Korea Utara dari Tiongkok walaupun hanya sebentar. Bucket list sudah seperti harapan yang harus diselesaikan.
Selama backpacking ke Siem Reap pun saya memiliki satu bucket list, menikmati sunrise di Angkor Wat. Bucket list itu pun berhasil saya jalankan. Saya bangun jam 4 pagi (tidak terlalu sulit bagi saya untuk bangun pagi), mandi dan segera bergegas ke Angkor Wat. Coba bayangkan jika saya harus traveling beramai-ramai? Perlu waktu untuk membangunkan teman-teman, bersiap-siap, hingga menuju Angkor Wat. Banyak waktu yang terbuang sia-sia jika tidak solo traveling. Belum lagi jika ada teman yang susah bangun dan orangnya malas-malasan.
2. Bisa lebih percaya diri
Sebelum berangkat, saya dipenuhi keraguan. Bagaimana jika saya tak bisa berkomunikasi? Bagaimana jika saya nyasar? Bagaimana jika saya kehilangan sesuatu dan kebingungan? Pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul seketika yang bisa saja mendorong saya untuk tidak jadi berangkat. Namun, karena sudah terlanjur beli segala hal, rugi rasanya jika harus dibatalkan. Saya pun berangkat dengan jutaan tanya di kepala saya.
Setelah melaluinya, saya pun menyadari bahwa solo traveling itu menyenangkan. Bahkan, bisa menambah rasa percaya diri. Misalnya, tidak perlu takut dengan Negara yang terkenal banyak penipuan, karena jumlah orang baik juga lebih banyak. Lebih percaya diri untuk menegur sapa warga lokal hingga sesama traveler. Bahkan, saya pun ingin terus melakukan solo traveling untuk mengubah mindset dan lebih percaya diri.
3. Kemungkinan mendapat teman traveler lebih besar
Di Phnom Penh, saya berjalan-jalan dengan 2 orang turis asal Swiss. Mengitari Angkor Wat dengan teman asal US dan Prancis. Hingga bertemu banyak teman baru dari hostel di Ho Chi Minh City. Dengan traveling sendirian, kemungkinan untuk bertemu teman baru tentu akan lebih besar. Karena mau atau tidaknya kalian bersosialisasi, pasti kalian harus bersosialisasi dengan traveler lain, untuk bertanya banyak hal. Bahkan, akan lebih asik jika bisa bercerita lebih jauh tentang Negara masing-masing.
Bahkan, jika Kalian tidak ingin menyapa lebih dahulu, dengan traveling sendirian, kemungkinan Kalian disapa lebih dulu akan sangat besar. Begitupun sebaliknya. Jika kalian menemukan bule yang berjalan sendirian, akan lebih mudah untuk menyapanya, kan?
4. Bisa berinteraksi lebih dengan warga lokal
Dengan traveling sendirian, kalian akan bisa lebih sering berinteraksi dengan warga lokal. Kenapa? Karena jika kalian sendirian, tidak perlu bergantung dengan teman yang misalnya memiliki bahasa inggris lebih bagus, karena kalian bisa praktek langsung. Tidak perlu bergantung dengan teman karena semuanya harus kalian lakukan sendiri.
Selain itu, kalian juga bisa mendapatkan pengetahuan baru dari warga lokal. Misalnya, cara menawar harga di Ben Thanh Market Vietnam. Hingga mencoba-coba bicara bahasa lokal yang menyenangkan.
5. Waktu & Energi yang Fleksibel
Dengan solo traveling, kalian tidak perlu memikirkan orang lain. Kapan harus berhenti, kapan harus lanjut berjalan, dan mau pergi ke mana, semua pilihan kita. Ada yang suka pergi ke museum, menikmati sejarah setiap kota, ada yang senang pergi ke alam bebas, ada juga yang senang berdiam diri di pinggir sungai memikirkan banyak hal. Semua hal itu akan sangat sulit dilakukan jika traveling bersama-sama, karena kalian harus saling berkompromi untuk menentukan pilihan.
Kalian tidak senang tempat tersebut? Bisa langsung pergi. Ingin beristirahat dan menikmati pemandangan? Berhenti dan nikmati pemandangannya. Semua pilihan tersebut bisa kalian lakukan tanpa perlu berkompromi dengan siapapun jika traveling sendirian.
6. Hemat Uang
Ini sangat berhubungan dengan sebelumnya. Kalian bisa memilih tempat-tempat yang kalian senangi dan kunjungi. Tidak suka ke suatu pulau karena mahal? Bisa dilewatkan. Tidak suka masuk ke wahana seperti Universal ataupun Disney Studio? Bisa dilewatkan. Semua itu bisa juga menghemat uang. Berbeda halnya jika ada teman traveling yang ingin berkunjung ke suatu tempat dan kita terpaksa ikut, uang kalian pun akan habis sia-sia.
7. Meningkatkan skill sosial
Mau tidak mau, traveling sendirian akan meningkatkan kemampuan bersosialisasi kalian. Karena peribahasa bilang, jika malu bertanya, bisa saja tersesat di jalan. Selain itu, kalian juga bisa terlatih untuk terus berkomunikasi dengan warga lokal ataupun turis Negara barat ketika sedang menunggu makanan ataupun menunggu bus.
Saya pun senang melakukan hal tersebut, untuk terus berbagi dan bertanya ketika sedang di bus perjalanan, ketika sedang menikmati suatu tempat, hingga ketika sedang menunggu makan. Semua hal tersebut saya lakukan untuk menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
Banyak hal menarik yang bisa kalian dapatkan jika traveling sendirian. Pengalaman baru, teman baru, hingga wawasan yang luas adalah beberapa alasan kenapa harus solo traveling. Perjalanan saya selama keliling Asia Tenggara pun menyisakan banyak hal hingga saya ketagihan untuk solo traveling lagi.
Sekarang, giliran kalian yang masih ragu untuk solo traveling, karena sebenarnya solo traveling itu menyenangkan!
Selamat berjalan-jalan!
Tonton video saya selama 13 hari di Asia Tenggara di sini